Pertanian organik,terpadu dan berkelanjutan
PERTANIAN ORGANIK,TERPADU DAN
BERKELANJUTAN.
A.PERTANIAN ORGANIK
Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.
Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu memaksimalkan hasil panen berkualitas, dan berkelanjutan.
Prinsip pertanian organik yang harus diterapkan pada lahan yang sedang berada dalam periode konversi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 2 tahun sebelum tebar benih untuk tanaman semusim.
2. Tahun sebelum panen pertama untuk tanaman tahunan.
3. Tanpa periode konversi untuk lahan yang ditumbuhi tumbuhan liar tanpa asupan bahan kimia sintetis.
Contoh pengelolaan pertanian organik :
a) Fondasi sarang harus terbuat dari lilin lebah yang diproduksi secara organik.
b) Pemanenan madu berikut anak lebah tidak diperkenankan.
c) Mutilasi, seperti pemangkasan sayap lebah ratu tidak boleh dilakukan.
d) Penggunaan bahan kimia sintetis untuk pengusir dilarang selama operasi panen madu.
e) Pengasapan harus dilakukan seminimal mungkin. Bahan yang digunakan untuk
pengasapan harus dari bahan alami atau dari bahan yang dibolehkan .
f) Suhu dijaga serendah mungkin selama proses produk yang berasal dari ternak lebah.
g) Dalam pemanenan madu, tidak boleh menggunakan sarana yang berasal dari bahan
logam yang korosif seperti besi, aluminium, tembaga dan lain-lain.
Pertanian organik dalam praktiknya dilakukan dengan cara, antara lain:
l) menghindari penggunaan benih/bibit hasil rekayasa genetika (GMO : genetically modified
organism).
2) menghindari penggunaan pestisida kimia sintetis (pengendalian gulma, hama, dan penyakit
dilakukan dengan cara mekanis, biologis, dan rotasi tanaman).
3) menghindari penggunaan zat pengafiir tumbuh dan pupuk kimia sintetis (kesuburan dan
produktivitas tanah ditingkatkan dan dipelihara dengan menambahkan pupuk kandang dan
batuan mineral alami serta penanaman legum dan rotasi tanaman).
4:) menghindari penggunaan hormon tumbuh dan bahan aditif sintetis dalam makanan ternak.
Berbagai contoh dapat dilihat dari kegiatan bercocok tanam ini.
a.Dimulai dari memanfaatkan limbah sisa pertanian sebelumnya (daur ulang) untuk dijadikan sebagai pupuk kompos.
b.Penggunaan sisa kotoran hewan juga bisa digunakan untuk pupuk kompos tanaman pula.
c.Selain itu pemanfaatan tumbuhan obat alami juga merupakan contoh dari pertanian organik.
B.PERTANIAN TERPADU
Pertanian terpadu merupakan pertanian dengan upaya memanfaatkan keterkaitan antara tanaman
perkebunan/pangan/hortikultura), hewanternak dan perikanan, untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksipertanian (stabilitas habitat), peningkatanekonomi dan pelestarian sumberdaya
alam.
Prinsip pertanian terpadu yang harus diterapkan
a.Berada pada suatu kawasan/hamparan.
b.Limbah suatu kegiatan adalah input untuk kegiatan lainnya.
c.Menjaga keseimbangan ekosistem.
d.Mendorong konservasi habitat (Menerapkan pertanian organik/pertanian berkelanjuan).
Ruang lingkup pertanian terpadu :
Agrowisata
Diklat pertanian
Pemasaran
Pengolahan produksi
Perikanan
Peternakan
Pertanian
Model pertanian terpadu
Model pertanian terpadu adalah tata letak dan ruang fisik, hayati dan sosiokultural, yang tercipta
akibat penyesuaian bermacam macam teknik dan sumberdaya genetik, yang dapat melindungi lingkungan, menjaga produktifitas lahan serta mengurangi resiko usaha tani.
Contoh yang dapat diterapkan pertanian terpadu yaitu :
Penggabungan beternak sapi dan budidaya tanaman jagung, dengan kegiatan pemanfaatan
kotoran sapi menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting dan produksi biogas.
C.PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah pertanian yang berlanjut untuk saat ini dan saat yang akan datang dan selamanya, Artinya pertanian tetap ada dan bermanfaat bagi semuanya dan tidak menimbulkan bencana bagi semuanya. Jadi dengan kata lain pertanian yang bisa dilaksanakan saat ini, saat yang akan datang dan menjadi warisan yang berharga bagi anak cucu kita.
Prinsip-prinsip yang memandu sektor pertanian
menuju keberlanjutan dan efisiensi adalah sebagai berikut:
a.Meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya sangat penting untuk pertanian.
b.Produksi pertanian tumbuh, oleh karena itu, praktik aktual berorientasi pada sistem produksi cerdas yang memungkinkan penghematan air dan energi serta mengurangi emisi gas dan pupuk.
c.Membutuhkan kegiatan langsung untuk melestarikan, melindungi dan meningkatkan sumber daya alam.
d.Sumber daya alam merupakan basis produksi pertanian yang artinya agar produksi pertanian dapat berkelanjutan maka eksploitasi sumber daya alam juga harus dilakukan.Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pembangunan untuk mengurangi dampak negatif dan memperbaiki kondisi sumber daya alam.
e.Pertanian yang tidak berhasil melindungi dan meningkatkan gaya hidup pedesaan dan kesejahteraan sosial tidak berkelanjutan.
f.Pertanian adalah cara hidup bagi 2.500 juta orang di dunia dan banyak rumah pedesaan ini terhubung dengan kemiskinan. Agar sektor pertanian, maka harus ditawarkan kondisi yang sehat, aman dan layak.
g.Memperkuat ketahanan masyarakat, komunitas, dan ekosistem sangat penting untuk pertanian.
h.Perubahan iklim, ketidakstabilan harga dan konflik sipil mempengaruhi semua masyarakat dan juga produksi pertanian. Maka, untuk mewujudkan pertanian yang diperlukan adanya ketahanan kerja dalam dimensi alam dan manusia.
i.Pertanian dan makanan yang berkelanjutan membutuhkan mekanisme tata kelola yang bertanggung jawab dan efektif.
j.Agar sektor pertanian eksis dan berkelanjutan, masyarakat dan perkebunan swasta harus bekerja sama, mengembangkan politik yang menjamin keadilan, transparansi dan supremasi hukum.
Ruang lingkup pertanian berkelanjutan :
LINGKUNGAN :air,biodiversitas,emisi karbon .
SOSIAL : konflik sosial,koordinasi antar lembaga kearifan lokal .
EKONOMI :layak ekonomi,tarikan pasar ,kepuasan konsumen tehadap produk pertanian.
sumber referensi
https://yprawira.wordpress.com/pertanian-organik/
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/100816/mengenal-model-pertanian-terpadu/
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/95761/Pertanian-Berkelanjutan/
Komentar
Posting Komentar