Produksi Pertanian Di Indonesia
Produksi Pertanian Di Indonesia
Komoditi Pertanian
Pertanian di Indonesia sepertinya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Produk-produk pertanian juga merupakan potensi yang besar untuk Indonesia.
Indonesia disebut dengan negara agraris dimana sektor pertanian adalah sektor pokok bagi kemajuan dari Indonesia. Dengan begitu, seharusnya hal tersebut membawa dampak positif untuk para petani sehingga petani dapat hidup lebih sejahtera.
Komoditi produksi Pertanian Unggulan Indonesia
Pada 2020, produksi kelapa sawit di Indonesia tercatat sebesar 256,5 juta ton. Produksi kelapa sawit yang banyak di Indonesia didukung oleh luas arealnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, luas areal kelapa sawit di Tanah Air mencapai 14,8 juta hektare pada 2020. Riau tercatat sebagai daerah dengan lahan sawit terluas sebesar 2,8 juta hektare. Selain kelapa sawit, Indonesia juga dikenal sebagai lumbung padi Asia Tenggara bahkan dunia. Sebutan itu muncul lantaran produksinya yang tinggi di Tanah Air. Data FAO mencatat produksi padi di Indonesia sebesar 54,6 juta ton, sementara produksi beras (setara dengan beras yang digiling) sebesar 36,45 juta ton. Komoditas lainnya yang juga banyak diproduksi di Indonesia adalah tebu sebesar 28,9 juta ton. Diikuti oleh jagung dan singkong dengan produksi masing-masing 22,5 juta ton dan 18,3 juta ton. Selanjutnya, produksi pisang di Indonesia sebesar 8,18 juta ton. Produksi telur ayam dan daging ayam masing-masing sebesar 5,04 juta ton dan 3,7 juta ton.
GRAFIK : PRODUKSI TANAMAN INDONESIA 2020.
KOMODITAS EKSPOR INDONESIA 2020
Ekspor nonmigas masih mendominasi total ekspor Indonesia, yakni mencapai
US$22,84 miliar pada November 2021. Komoditas unggulan dalam ekspor nonmigas meliputi:
1. Kelapa Sawit
Indonesia dikenal sebagai raja sawit dunia karena menguasai sekitar 55 persen pangsa pasar ekspor sawit global. Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 34 juta ton senilai US$22,97 miliar. Minyak sawit banyak diekspor ke China, India, Eropa, dan lainnya.
2. Batu Bara
Produksi batu bara bisa mencapai lebih dari 500 juta ton per tahun, sementara permintaan domestik masih rendah, sehingga sebagian besar batu bara atau sekitar 70 persen batu bara nasional dikirim ke luar negeri. Kementerian ESDM mencatat realisasi ekspor batu bara Indonesia pada 2020, yakni 405 juta ton atau melebihi target ekspor (102,5 persen) yang ditetapkan di awal sebesar 395 juta ton. Sepuluh negara tujuan ekspor batu bara meliputi China, India, Filipina, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Vietnam, Taiwan, Thailand, dan Bangladesh.
3. Besi dan Baja
Besi dan baja menempati posisi ketiga ekspor komoditas nonmigas setelah lemak dan minyak hewan/nabati serta bahan bakar mineral. Pada November 2021, ekspor besi dan baja mencapai US$276 juta. Pemerintah terus mendorong ekspor besi dan baja melalui program hilirisasi atau pengolahan bijih nikel menjadi besi dan baja. Produk besi dan baja buatan Indonesia diekspor ke sejumlah negara seperti China, Korea Selatan, India, Singapura, Thailand, Australia, Malaysia, UEA, Taiwan, AS, dan lainnya.
4. Karet
Karet merupakan salah satu produk pertanian unggulan ekspor Indonesia. Pada 2020, BPS mencatat Indonesia berhasil mengekspor sekitar 2,2 juta ton karet ke mancanegara senilai US$2,9 miliar. Negara utama tujuan ekspor karet dan barang dari karet meliputi AS, Jepang, China, India, Korea Selatan, Brasil, Kanada, Jerman, Belgia, Turki, dan lainnya.
5. Kopi, Teh, dan Kakao
Kopi, teh, dan kakao merupakan produk pertanian Indonesia yang unggul di pasar ekspor. Indonesia mengirim produk kopi, teh, dan kakao ke sejumlah negara seperti Jepang, Singapura, Malaysia, India, Mesir, AS, Inggris, Italia, dan sebagainya.
6. Alas Kaki
Tak hanya sektor perkebunan dan pertambangan, Indonesia juga mengekspor produk industri. Salah satu produk hasil industri unggulan ekspor adalah alas kaki. Produk alas kaki yang dikirim ke mancanegara ini meliputi sepatu olahraga, sepatu teknik lapangan, sepatu keperluan industri, serta alas kaki untuk keperluan sehari-hari. Produk alas kaki Indonesia dijual ke berbagai negara meliputi, AS, Belgia, China, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, Korea Selatan, Italia, Meksiko, dan sebagainya.
Referensi
Komentar
Posting Komentar